Kyoto Indonesia

10 Gejala Omicron, Pahami Dan Segera Lakukan Pencegahan

Faktanya, varian omicron telah menyebar luas di Indonesia. Berbagai gejala omicron paling umum terjadi mulai dari munculnya rasa lelah berlebih hingga gejala batuk. Menurut data yang didapatkan oleh pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), keberadaan dari varian omicron sudah mulai ada dan terdeteksi sejak tahun 2021 lalu, tepatnya di akhir tahun.

Untuk menghadapi penyebaran virus covid 19 varian omicron ini, masyarakat dihimbau untuk lebih waspada dan benar – benar patuh dengan menerapkan protokol kesehatan yang tepat.

10 Gejala Omicron

Berdasarkan data yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dilansir dari unggahan foxnews.com, ada beberapa gejala omicron yang wajib Anda perhatikan seperti :

  • Munculnya demam dan menggigil
  • Batuk
  • Merasa Sulit untuk Bernafas
  • Mulai Muncul Rasa Lelah
  • Nyeri Pada Otot dan Tubuh
  • Sakit Kepala
  • Kehilangan Inderap Perasa
  • Sakit Tenggorokan
  • Hidung Tersumbat
  • Mual dan Muntah
  • Diare

gejala omicron

5 Derajat Gejala Omicron yang Wajib Diketahui

Selain gejala omicron pada umumnya, ternyata terdapat penggolongan lain dalam 5 derajat gejala omicron. Apa itu 5 derajat gejala omicron?

1.Tanpa Gejala

Tanpa gejala atau yang seringkali disebut OTG dan asimtomatis merupakan suatu kondisi dimana seseorang sudah terpapar covid 19 varian omicron, namun tak menunjukan gejala klinis sama sekali, seperti halnya orang yang sedang sehat.

2.Gejala Ringan

Orang yang terpapar covid 19 varian omicron dengan kategori frekuensi napas masih menunjukkan di rentang 12 hingga 20 kali di setiap menitnya, menunjukkan gejala namun tidak disertai bukti hipoksia atau pneumonia, dan kondisi saturasi oksigen lebih dari 95 persen. Dalam kategori ini, biasanya seseorang hanya menunjukkan gejala seperti nyeri tulang, myalgia, napas pendek, nafsu makan mulai hilang, rasa lelah, batuk dan demam. Beberapa juga merasakan gejala lainnya seperti mual, muntah, hilang indera perasa, hilang indera penciuman, diare, sakit kepala, hidung tersumbat dan sakit tenggorokan.

3.Gejala Sedang

Yang termasuk dalam kategori gejala sedang biasanya ditandai dengan gejala yang bisa dibuktikan melalui uji klinis, pneumonia berat (napas yang cepat), sesak, batuk, demam dan tingkat saturasi oksigen 93 persen atau di bawahnya.

4.Gejala Berat

Yang termasuk dalam kategori gejala berat juga ditandai dengan gejala yang bisa dibuktikan melalui uji klinis seperti napas lebih cepat, sesak, batuk, demam, frekuensi napas per menit mencapai lebih dari 30 kali, tingkat saturasi oksigen berada di bawah 93 persen (distres pernapasan berat)

5.Kritis

Orang dikatakan kritis saat terpapar covid 19 varian omicron jika menunjukkan komplikasi infeksi, gejala gagal nafas, adanya kegagalan pada multiorgan dan membutuhkan alat bantu oksigen untuk bisa bernafas normal.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menekankan bahwa prioritas rumah sakit hanya ditujukan kepada mereka yang terpapar covid 19 varian omicron dengan tingkat gejala mulai dari gejala sedang, gejala berat, kritis dan juga yang membutuhkan bantuan oksigen untuk pernapasan.

Menurut keterangan yang diunggah oleh sehatnegeriku.kemenkes.go.id, semua orang yang terpapar covid 19 varian omicron, pada umumnya membutuhkan bantuan dari layanan kesehatan, meski gejala yang ditimbulkan tidaklah berbahaya. Untuk itu, Presiden memberikan himbauan kepada seluruh lapisan masyarakat yang terpapar virus covid 19 varian omicron untuk meminimalisir kegiatan yang memicu kontak langsung dengan orang lain.

Kemudian, jika ternyata diketahui sudah terpapar virus covid 19 varian omicron, masyarakat dihimbau tak perlu khawatir dan panik berlebihan. Poin paling penting adalah mau minum vitamin secara rutin dan disiplin dalam menerapkan isolasi mandiri. Jika menunjukkan adanya gejala ringan, langsung minum obat.

Untuk pasien yang diketahui positif covid 19 varian omicron setelah menjalankan pemeriksaan melalui tes PCR, namun tak merasakan ada gejala sedikitpun, langsung isolasi mandiri setidaknya 5 hari.

Jika gejala ringan mulai muncul, Anda bisa memanfaatkan layanan telemedisin yang sudah disediakan oleh pemeritah. Untuk saat ini, pemerintah memfokuskan semua fasilitas kesehatan untuk memberikan penanganan lebih lanjut kepada para pasien yang menunjukkan gejala berat hingga kritis seperti halnya yang dialami para kelompok lansia dan orang berkomorbid.

Agar penyebaran virus covid 19 varian omicron tak semakin meluar, Kemenkes juga memberikan himbauan kepada masyarakat untuk terus berhati – hati, tak lepas dari yang namanya masker dan menjauh jika ada kerumunan.

 

Himbauan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus covid 19 varian omicron, pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan arahan kepada banyak negara untuk bisa patuh dengan beberapa hal di bawah ini :

  • Upaya pengawasan harus lebih ditingkatkan terkait penyebaran virus covid 19 varian omicron di masing – masing negara
  • Membuat database terkait perkembangan kasus harian
  • Membuat laporan terkait cluster – cluster yang memicu infeksi virus covid 19 varian omicron
  • Rajin untuk sidak ke lapangan dan melakukan penilaian melalui laboratorium terkait perkembangan virus covid 19 varian omicron.

 

Upaya – Upaya yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Penyebaran Virus Covid 19 Varian Omicron

Langkah – langkah pencegahan penyebaran virus covid 19 varian omicron yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antara lain seperti :

  • Pahami etika bersin dan batuk yang benar (lindungi batuk dengan siku, gunakan tisu sebagai penutup)
  • Jauhi keramaian yang memicu kerumunan
  • Lakukan vaksinasi lengkap (dosis pertama, dosis kedua, dan booster)
  • Pastikan sirkulasi di dalam ruangan sudah baik
  • Jaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain
  • Jangan lupa untuk memastikan tangan selalu dalam kondisi bersih dan higienis
  • Gunakan masker yang sesuai dan pas menutupi seluruh area mulut serta hidung

 

Jangan Lupa, Sterilisasi Ruangan Secara Berkala

Melakukan sterilisasi ruangan juga sangat penting lho, untuk memastikan lingkungan sekitar Anda benar – benar dalam kondisi steril dan tidak ada virus covid 19 varian omicron. Ruangan yang terlihat bersih, belum tentu steril. Meskipun Anda rajin bersih – bersih setiap hari, untuk memastikan tidak ada kuman, bakteri dan virus yang bersarang disana, menggunakan alat sterilisasi ruangan sangat direkomendasikan.

gejala omicron

Tapi perlu diperhatikan nih dalam pemilihan alat sterilisasi ruangan, karena tak boleh asal untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hanya Kyoto Metafirst yang boleh Anda pilih dan gunakan. Karena sudah jelas buktinya nyata. Banyak orang yang sudah menggunakan Kyoto Metafirst untuk ruangan di rumah dan tempat kerja. Setelah penggunaan pun, kondisi kesehatan orang – orang sekitar menjadi lebih baik. Ini artinya bakteri dan virus yang terbawa ke ruangan yang rutin disterilisasi benar – benar mati.

Kyoto Metafirst juga menawarkan teknologi ramah lingkungan sehingga penghuni ruangan bisa bernafas dengan nyaman. Aroma yang ditimbulkan pun sangat menenangkan dan tidak menyengat. Terpapar ke makanan dan minuman pun masih sangat aman. Untuk itu, rugi rasanya jika Anda semua tak memilikinya di rumah. Informasi pemesanan bisa Anda dapatkan melalui nomor berikut ini +62 819-870-034.

Leave a Comment