Kyoto Indonesia

Perbedaan Gejala Omicron pada Anak-anak, Dewasa, dan Lansia?

Peningkatan kasus omicron di Indonesia disebabkan karena penyebarannya yang begitu cepat. Sejauh ini, peningkatan kasus harian omicron memang cukup signifikan. Dikutip dari unggahan kompas.com, menurut penjelasan dari dr Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan bahwa sebagian besar orang yang terpapar covid 19 varian omicron memiliki riwayat perjalanan luar negeri. Namun transmisi lokal juga turut menjadi penyumbang banyaknya masyarakat Indonesia yang terpapar varian omicron.

Berdasarkan data dari Kemenkes Republik Indonesia, sejumlah anak – anak pun sudah mulai terpapar virus covid 19 varian omicron. Membahas soal gejala jika terpapar virus covid 19 varian omicron, apakah ada perbedaan antara gejala omicron yang muncul pada bayi, pada anak – anak, pada orang dewasa, dan bahkan pada lansia?

Berdasarkan data yang ada, orang yang terjangkit virus covid 19 varian omicron, biasanya mengalami beberapa gejala umum seperti sakit tenggorokan, kelelahan, demam, sakit kepala, hingga pilek.

Dari keterangan yang diberikan oleh dr Siti Nadia Tarmizi, ternyata gejala umum tersebut juga ditemukan pada kebanyakan pasien dari berbagai rentang usia mulai pasien bayi, pasien anak – anak, pasien dewasa hingga pasien lansia. Gejala – gejala tersebut meliputi meriang, pilek, kelelahan dan batuk.

Penjelasan yang diberikan oleh dr Siti Nadia Tarmizi ternyata juga berbanding lurus dengan penjelasan yang diberikan oleh Maya Ramagopal seorang professor pediatric yang bertugas di Rutgers – Robert Wood Johnson Medical School, bahwa beberapa gejala yang dirasakan oleh rentang usia anak – anak, ternyata juga dirasakan oleh para orang dewasa.

 

Pahami Gejala Omicron yang Muncul Pada Rentang Usia di Bawah 5 Tahun

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh dr Erlang Samoedro seorang dokter paru yang bertugas di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, bahwa gejala omicron yang muncul pada anak – anak ternyata dianggap lebih ringan jika dibandingkan dengan gejala yang muncul pada orang dewasa. Sebagian besar anak – anak tak menujukkan gejala yang berat seperti halnya pada beberapa orang dewasa. Beberapa mungkin ada, namun sangat jarang.

dr Erlang Samoedro juga memberikan tambahan, jika varian baru tersebut ternyata juga menunjukkan perbedaan jika dibandingkan dengan varian delta. Untuk varian omicron, kebanyakan hanya menyerang saluran pernapasan yang terletak pada bagian atas saja, sehingga hanya menimbulkan beberapa gejala yang lebih ringan.

Karena titik serangnya berada di bagian atas saluran pernafasan, untuk anak – anak yang berada dalam rentang usia di bawah 5 tahun, biasanya akan menunjukkan batuk dengan suara yang lebih keras seperti gonggongan. Inilah yang menjadi salah satu ciri khas gejala omicron yang muncul pada rentang usia anak – anak.

 

Pahami Gejala Omicron Pada Rentang Usia Dewasa hingga Lansia

Untuk rentang usia dewasa, gejala omicron yang paling umum terjadi adalah batuk, sakit kepala, pilek, kelelahan, demam, dan bahkan ada rasa sakit pada bagian tenggorokan. Hanya saja, gejala omicron pada orang dewasa sebagian besar tak menunjukkan adanya kehilangan pada indera pengecap maupun indera penciuman. Jika gejala yang ditimbulkan oleh varian delta justru malah kehilangan fungsi dari kedua panca indera tersebut.

Gejala omicron dalam kategori berat masih membayangi semua usia. Namun yang perlu Anda perhatikan adalah, untuk gejala berat biasanya memiliki potensi besar menyerang rentang usia lansia, apalagi yang memiliki komorbid.

gejala omicron

Penanganan Pertama Paling Tepat yang Bisa Diberikan Kepada Para Penderita Omicron

Dilansir dari unggahan Kemenkes pada situs resminya, dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa varian omicron yang cenderung hanya menunjukkan gejala ringan, tetap harus diwaspadai karena proses penyebarannya berkali – kali lipat lebih cepat jika dibandingkan dengan varian lain. Bahkan kenaikan angka penderita covid 19 saat ini, sebagian besar berasal dari varian omicron.

Untuk itu, agar rumah sakit tak dipenuhi dengan pasien covid 19 varian omicron, pihak Kemenkes menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri bagi mereka yang hanya menunjukkan gejala ringan maupun yang tak menunjukkan gejala apapun. Jadi perawatan di rumah sakit bisa difokuskan bagi mereka yang mengalami gejala sedang, gejala berat hingga fase kritis yang mana memang membutuhkan pertolongan lebih lanjut. Kemudian mereka yang membutuhkan bantuan oksigen, juga diprioritaskan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit saja.

Beberapa kriteria yang sudah dikeluarkan oleh Kemenkes kepada pasien yang berhak mendapatkan perawatan di rumah sakit antara lain :

  • Kondisi rumah sangat memang tidak mendukung karena terlalu banyak anggota keluarga di dalamnya sehingga beresiko tinggi terjadi penyebaran (apalagi jika rumahnya sempit).
  • Muncul gejala sesak nafas dengan tingkat saturasi oksigen berada di bawah angka 94 persen.
  • Pasien belum mendapatkan vaksinasi sama sekali.
  • Rentang usia lansia yang terbukti mempunyai komorbid.

Agar lonjakan kasus baru varian omicron tak semakin bertambah parah, dr Siti Nadia Tarmizi menekankan kepada para masyarakat agar selalu waspada dimana pun berada dan selalu patuh dalam penerapan protokol kesehatan.

dr Erlang Samoedro pun juga memberikan wejangan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak kendor dalam menggunakan masker hingga menjaga jarak aman di setiap kesempatan. Budayakan protokol kesehatan sebagai kebiasaan yang harus dilakukan sehari – hari. Jika terlihat ada kerumunan, segeralah menjauh dari tempat tersebut. Penyebaran covid 19 varian omicron akan semakin meraja lela dan berpotensi besar di tempat – tempat yang banyak kerumunan.

 

Jangan Lupa, Pasang Alat Sterilisasi di Rumah

Menggunakan alat sterilisasi di rumah, kini sudah menjadi bagian dari tren untuk menerapkan gaya hidup sehat. Dengan menggunakannya, rumah Anda akan terbebas dari perkembangbiakan virus covid 19 varian omicron.

Alat sterilisasi ruangan mempunyai kemampuan yang baik dalam membunuh berbagai macam virus, bakteri hingga kuman secara menyeluruh. Jadi Anda bisa lebih tenang, terlebih lagi jika Anda banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Namun perlu Anda perhatikan bahwa alat sterilisasi ruangan tersebut bukanlah alat sterilisasi sembarangan ya. Anda harus jeli dalam menentukan pilihan dengan memahami fitur yang ditawarkan.

 

Hanya Kyoto Metafirst yang Paling Tepat

alat sterilisasi

Nah, alat sterilisasi ruangan yang paling tepat hanyalah Kyoto Metafirst yang sudah dibekali dengan teknologi canggih pembunuh virus covid 19 varian omicron. Jangan sampai salah pilih lho ya, kebanyakan dari alat sterilisasi justru tak memiliki kemampuan dalam membunuh virus covid 19 varian omicron, tapi hanya bisa untuk membersihkan udara saja.

Dengan memiliki Kyoto Metafirst ini, Anda juga seperti membeli pengharum ruangan. Kok bisa gitu? Iya dong, Kyoto Metafirst mengeluarkan aroma khas yang harum dan membuat pikiran menjadi lebih tenang. Anda tak perlu khawatir akan terganggu dengan aromanya.

Satu lagi, Kyoto Metafirst juga sangat aman untuk digunakan karena sangat ramah lingkungan. Jadi bagi Anda yang memiliki balita di rumah, tak perlu khawatir. Terhirup saluran pernafasan pun tak menjadi masalah. Tak hanya itu saja lho, terpapar makanan dan minuman pun juga aman. Langsung hubungi kami lewat Whatsapp untuk mendapatkannya.

Leave a Comment