Hingga kini, pemerintah Indonesia tak henti – hentinya untuk melakukan berbagai evaluasi terkait dengaan perkembangan sebaran kasus covid 19 dan melakukan berbagai cara agar proses pengendalian pandemi covid 19 bisa terus ditingkatkan. Terlebih lagi bisa dilihat dari data yang ada dalam sepekan terakhir di berbagai wilayah di Indonesia, tren kenaikan masih mendominasi. Pemerintah terus berupaya untuk menyiapkan berbagai langkah sebagai cara antisipasi agar tak terjadi lonjakan kasus yang luar biasa. Dalam kondisi ini, pemerintah pun meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak mudah panik dan tetap tenang.
Menurut penjelasan yang diberikan oleh Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) bahwa dari hasil pengamatan, angka reproduksi kasus efektif di seluruh kawasan Indonesia menunjukkan tren kenaikan. Dalam hal ini tentu saja bisa diartikan sebagai laju dari penularan virus covid 19 varian omicron kian bertambah banyak. Di seluruh pulau di Indonesia, pada seminggu terakhir tercatat angka reproduksi kasus efektifnya tampak lebih tinggi dengan kenaikan sekitar 1,13. Langkah – langkah mitigasi akan terus dilakukan oleh jajaran pemerintah disertai dengan pemantauan lebih lanjut.
Persentase kasus aktif di ruang lingkup Pulau Jawa – Pulau Bali, bisa dikatakan masih dalah kategori aman dan rendah yakni 13,9 persen (49.166 dari total kasus nasional 352.839). Hanya saja jika ditarik data mulai dari tanggal 24 Januari 2022 hingga saat ini masih saja terjadi lonjakan kasus. Meski perkembangan kasus aktif bisa dikatakan tinggi, justru tingkat perawatan di Rumah Sakit tergolong masih rendah. Berbeda dengan kasus varian delta yang membuat sejumlah rumah sakit over dan kelabakan.
BOR Nasional pu juga masih sangat aman karena baru mencapai keterisian 30,52 persen saja. Kemudian untuk beberapa daerah lain seperti Provinsi Sumatera Selatan dengan BOR 30 persen, Provinsi Bengkulu dengan BOR 21 persen, Provinsi Sulawesi Utara dengan BOR 23 persen, Provinsi Kalimantan Selatan dengan BOR 23 persen, Provinsi Papua Barat dengan BOR 25 persen dan selain itu untuk Provinsi Luar Pulau Jawa Bali lainnya menunjukkan keterisian kurang dari 20 persen.
Guna mengendalikan BOR tersebut di sejumlah daerah, pemerintah berupaya keras untuk memusatkan tempat isolasi (isoter). Pekerjaan rumah bagi para pemerintah daerah yang diminta untuk menyediakan isoter setidaknya 2 hingga 3 kali lipat jika dibandingkan saat terjadinya kasus lonjakan varian delta.
Kebijakan Perpanjangan PPKM Luar Pulau Jawa – Bali
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh pemerintah setidaknya pada rentang dua minggu terakhir, pemerintah harus mengambil keputusan untuk melakukan perpanjangan kembali terkait dengan periode PPKM di sejumlah daerah di luar Pulau Jawa – Bali. PPKM akan kembali diterapkan selama 2 minggu yang mana dilaksanakan mulai dari tanggal 15 Februari 2022 hingga tanggal 28 Februari 2022 mendatang untuk 386 kota dan kabupaten.
Penerapan Level PPKM Menggunakan Dasar Level Assesmen
Level assesmen menjadi dasar utama dalam penerapan level PPKM yang diterapkan di sejumlah daerah di luar Pulau Jawa – Bali. Setidaknya terdapat dua kriteria yang dijadikan dasar yakni dari Kapasitas Respon (test, tracing dan treatment) dan Transmisi Komunitas (jumlah rawat inap, jumlah kematian, dan jumlah kasus aktif). Selain itu ada beberapa alternatif dukungan seperti tingkat ketercapaian vaksinasi. Untuk vaksinasi dosis kedua, setidaknya sudah mencapai 45 persen, vaksinasi dosis pertama khusus untuk rentang usia lansia minimal tercapai 60 persen. Jika daerah yang bersangkutan belum bisa memenuhi standar tersebut, maka pemerintah pusat akan memberlakukan kenaikan level PPKM.
Berikut ini terdapat detail dari level PPKM yang diterapkan di sejumlah daerah :
- Level PPKM 1 terjadi penurunan yang awalnya sudah mencapai 164 kabupaten/kota, kini menjadi 63 kabupaten/kota saja.
- Level PPKM 2 terjadi penurunan yang awalnya sudah mencapai 208 kabupaten/kota, kini menjadi 205 kabupaten/kota saja.
- Level PPKM 3 terjadi peningkatan yang semula hanya 14 kabupaten/kota, kini menjadi 118 kabupaten/kota.
Update Perkembangan Capaian Vaksinasi Nasional
Berdasarkan data yang diambil per tanggal 13 Februari 2022, capaian cakupan vaksinasi dalam ruang lingkup nasional ialah :
- Vaksin dosis pertama capaian cakupannya sudah mencapai angka 90,41 persen atau setara dengan 188,3 juta dosis yang telah diberikan.
- Vaksin dosis kedua capaian cakupannya sudah mencapai angka 65,19 persen atau setara dengan 135,8 juta dosis yang telah diberikan.
- Vaksin lanjutan (vaksin booster) capaian cakupannya sudah mencapai angka 7 juta dosis.
- Capaian vaksin dosis pertama yang terendah masih ada di 3 provinsi meliputi Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi Maluku dengan persentase 70 persen.
- Capaian vaksin dosis kedua yang terendah masih ada di 10 provinsi meliputi Provinsi Papua, Provinsi Maluku, Provinsi Papua Barat, Provinsi Aceh, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Kalimantan Selatan, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo, dibutuhkan percepatan vaksinasi lebih lanjut khsusunya untuk vaksinasi dosis kedua dan juga vaksinasi booster (lanjutan) di berbagai daerah di luar Pulau Jawa – Bali agar penyebaran virus covid 19 secara nasional bisa terus ditekan.
Menggunakan Kyoto Metafirst Bisa Jadi Solusi
Selain berbagai upaya di atas yang telah dilakukan pemerintah, dari diri kita sendiri bisa ikut mendukung program pemerintah tersebut dengan menggunakan alat sterilisasi ruangan di masing – masing rumah. Dengan menggunakan alat sterilisasi ruangan Kyoto Metafirst, kita semua bisa mengendalikan penyebaran kasus covid 19 varian omicron mulai dari lingkungan sekitar yakni rumah dan juga tempat kerja.
Tindakan yang terlihat sepele, namun dari sinilah kita bisa membantu pemerintah dalam proses penanganan kasus aktif covid 19. Dengan berinvestasi di bidang kesehatan, Anda tak akan rugi. karena alat satu ini bisa digunakan untuk jangka panjang dan berguna membunuh virus covid 19 yang terbawa ke dalam rumah. Mengingat pandemi covid 19 tak tau akan berakhir kapan, memiliki alat sterilisasi satu ini sangatlah penting agar Anda semua bisa hidup dengan aman di tengah ketidakpastian pandemi covid 19.
Yakin Kyoto Metafirst bisa dikategorikan sebagai investasi?
Bisa dong. Dengan memiliki Kyoto Metafirst, itu artinya Anda telah berinvestasi untuk kesehatan diri sendiri dan juga orang – orang tercinta. Kesehatan merupakan aset paling penting dan tak bisa dinilai dengan uang. Uang Anda yang menumpuk hingga triliunan rupiah, tapi kondisi kesehatan Anda sedang tak baik – baik saja, artinya untuk biaya pengobatan Anda harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit.
Jika Anda sakit, uang triliunan rupiah yang Anda miliki tersebut menjadi tak artinya. Akan jauh lebih baik jika Anda mencegahnya sedini mungkin. Dengan Kyoto Metafirst yang harganya tak seberapa, tapi bisa memberikan perlindungan maksimal buat Anda dari berbagai serangan virus termasuk virus covid 19 varian omicron. Yuk langsung beli dengan chat langsung ke Whatsapp resmi kami sekarang juga!