Infeksi Covid-19 yang tak kunjung reda membuat banyak orang mulai merasa khawatir, apalagi kini sudah mulai muncul varian baru yang disebut dengan varian Omicron. Alasan mengapa banyak orang yang takut dengan varian Omicron ini adalah karena bisa juga menginfeksi orang-orang yang sudah melakukan vaksin sebelumnya. Bahkan, para ahli juga berpendapat bahwa perkiraan terjadinya lonjakan kasus infeksi varian Omicron ini terjadi pada bulan Februari 2022.
Namun, hal yang menjadi sorotan banyak orang adalah mengapa virus ini terus menerus meningkat walaupun saat ini faktanya sudah banyak orang yang melakukan vaksinasi hingga 2 kali. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak pembahasan lebih lengkapnya di bawah ini.
Mengenal Varian Omicron
Omicron adalah jenis varian terbaru dari virus Corona. Awalnya, varian Omicron ini memang belum terdeteksi ada di Indonesia hingga sejak Kementerian Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa kasus pertama terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Varian Omicron ini adalah salah satu jenis varian yang cukup ditakuti karena sangat kuat dan bisa menembus orang yang bahkan sudah melakukan vaksinasi sebanyak dua kali sesuai anjuran peraturan. Ada beberapa fakta menarik yang perlu kamu ketahui tentang varian Omicron yang mulai masuk ke Indonesia ini.
Fakta Baru Varian Omicron Covid-19
1. Tingkat Penularannya Tinggi
Tim penasihat teknis WHO memang mendesak WHO untuk menetapan varian terbaru Covid-19 yakni Omicron sebagai VoC atau Variant of Concern karena telah ditemukan fakta bahwa mutasi menghasilkan varian itu mempunyai kemampuan kuat untuk merusak sel inang.
Faktanya, setelah mengetahui betapa berbahayanya varian Omicron ini, WHO tanpa melalui tahap Vol atau Variant of interest langsung menyetujui dan memasukkan varian baru B.1.1529 Botswana ke dalam VoC. Berbicara tentang VoC, VoC ini adalah kategori tertinggi bagi varian virus Covid-19 dengan penularan, gejala, risiko infeksi ulang, serta dapat mempengaruhi kinerja vaksin. Omicron dimasukkan ke dalam kategori tersebut karena penyebarannya cukup cepat.
2. Terdeteksi Tes PCR
Faktanya, Omicron juga masih sama seperti varian lainnya yang bisa terdeteksi hanya dengan melalui tes PCR saja. Perlu kamu ketahui bahwa tes PCR adalah jenis tes yang masih digunakan di Indonesia untuk mendeteksi infeksi Covid-19. Beruntunglah karena dengan tes PCR saja, varian Omicron ini tetap dapat terdeteksi. Mengingat betapa berbahayanya varian ini apabila menjangkiti seseorang dan tidak terdeteksi tes PCR.
3. Mengandung 10 Mutasi Virus Corona
Fakta yang satu ini dikemukakan oleh ilmuwan asal Afrika Selatan yang juga bergabung dengan NICD atau National Institute for Communicable Diseases. Pernyataan tersebut didasarkan pada sekuensing genom yang sudah dilakukan sebelumnya. Berbeda dengan varian Beta yang mengandung tiga mutasi dan Delta yang mengandung dua mutasi, Omicron memiliki mutasi terbanyak yakni 10 mutasi virus Corona.
4. Diperlukan Vaksin Booster
Fakta baru menunjukkan di sebuah studi yang dilakukan oleh Amerika Serikat bahwa tiga jenis vaksin yang diterapkan di negara tersebut dianggap kurang efektif dan kurang protektif terhadap varian Omicron. Para peneliti yang melakukan studi penelitian di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Harvard, dan MIT, menemukan bahwa netralisasi antibodi yang sangat rendah sampai tidak ada terhadap varian Omicron menurut sampel yang telah dikumpulkan. Namun, data menunjukkan perlindungan yang kuat pada sampel darah orang yang menerima dosis booster.
5. Moderna dan Pfizer Merupakan Alternatif Vaksin Pilihan
Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa vaksin Moderna dan Pfizer ternyata dianggap ampuh untuk melakukan peningkatan substansial saat melakukan perlindungan terhadap varian Omicron. Hasil analisis terbaru dan berdasarkan pendapat dari penasihat utama Presiden Amerika Serikat, diketahui bahwa memang tidak perlu booster dengan spesifikasi khusus untuk melawan Omicron, tetapi pemberian dosis vaksin ketiga bisa menunjukkan lonjakan perlindungan pada sistem imun tubuh manusia.
Kenapa Varian Omicron Ini Terus Meningkat Sedangkan Jumlah Orang Vaksin Dua Kali Sudah Banyak?
Pertanyaan inti dari permasalahan ini adalah banyak orang yang bertanya-tanya bagaimana bisa varian Omicron ini terus meningkat padahal banyak orang yang sudah melakukan vaksin dosis kedua. Jawabannya adalah ada pada fakta nomor empat di poin sebelumnya.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh para peneliti bahwa varian Omicron ini bisa menembus dua dosis vaksin sehingga vaksin yang telah dilakukan selama dua kali tersebut dianggap kurang protektif untuk melawan varian Omicron.
Namun, fakta lain menunjukkan berdasarkan sampel darah orang yang melaukan vaksinasi dosis ketiga atau dosis booster menunjukkan perlindungan yang kuat untuk melawan varian Omicron tersebut. Intinya, orang yang sudah melakukan vaksinasi dua kalipun bisa terkena paparan varian baru pada virus Corona yakni Omicron.
Apa yang Harus Dilakukan Untuk Mencegah Penularan Omicron?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa varian ini bisa menembus orang yang bahkan sudah melakukan vaksinasi dua kali. Jadi, kamu memerlukan pencegahan ekstra agar tidak tertular varian Omicron ini. Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Berikut daftar apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah penularan Omicron.
1. Melakukan Vaksinasi dan Vaksin Booster atau Dosis Ketiga
Untuk kamu yang belum melakukan vaksinasi sama sekali, maka kamu harus segera melakukan vaksin terlebih dahulu. Mengingat orang yang belum melakukan vaksin sama sekali berisiko terlalu besar untuk tertular. Walaupun orang yang sudah vaksin dua kali juga memiliki kesempatan untuk tertular juga, tetapi skalanya lebih rendah.
Sedangkan untuk kamu yang sudah melakukan vaksinasi hingga dosis kedua, sebaiknya segera mendaftarkan diri untuk melakukan vaksin dosis ketiga atau vaksin booster. Seperti apa yang sudah dikatakan oleh para peneliti, bahwa sampel darah orang yang melakukan vaksinasi dosis ketiga lebih terlindungi dari varian Omicron daripada orang yang hanya melakukan vaksin dua kali saja.
2. Menerapkan Protokol Kesehatan dengan Lebih Ketat
Adanya varian baru yang lebih ganas memaksa semua orang untuk memperketat protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran virus Covid-19 utamanya untuk varian tersebut. Hal-hal yang bisa kamu lakukan seperti menggunakan masker dan menggantinya setiap waktu, menjaga jarah, mencuci tangan.
3. Tetap Pastikan Kebersihan Terjaga dengan Baik
Virus dan bakteri sering hinggap pada orang ataupun di lingkungan yang tidak sehat. Jadi, kamu perlu melakukan perlindungan ekstra dalam menjaga kebersihan. Contohnya dengan membersihkan area-area sensitif yang dapat menjadi sumber penyebaran virus dengan menggunakan Kyoto Metafirst.
Hadirnya Kyoto Metafirst ini bisa membantu kamu melindungi diri dari virus atau bakter melalui teknik pengasapan yang bisa digunakan pada bagian kabin, ruangan tidur/kerja, kantor/rumah, restoran, dan lain sebagainya. Hal terpenting yang perlu kamu ketahui tentang Kyoto Atomizer Metafirst ini adalah telah bersertifikasi KEMENKES dan juga lolos uji lab, jadi dapat dipastikan 100 persen aman.
Jika ingin mengetahui spesifikasi lebih dalam tentang Kyoto Atomizer Metafirst, kamu bisa hubungi Customer Service Kyoto Indonesia disini.