Kyoto Indonesia

Gejala Omicron Pada Orang yang Sudah Divaksin

 Kasus positif covid 19 yang kian hari meningkat, membuat pemerintah menggencarkan vaksinasi kepada seluruh lapisan masyarakat. Tak hanya cukup vaksin dosis pertama dan dosis kedua saja, melainkan masyarakat juga harus segera mendapatkan vaksin booster sebagai penguat tambahan. Vaksin booster sangat perlu diberikan untuk menghadapi serangan varian baru omicron yang penyebarannya relative lebih cepat jika dibandingkan dengan varian – varian sebelumnya.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh sejumlah ahli, individu yang sudah mendapatkan vaksin lengkap, memiliki kecenderungan jauh lebih aman dari keparahan yang disebabkan oleh virus covid 19. Selain itu, para pakar juga sependapat dengan para ahli jika individu sudah menerima vaksin covid 19, terbukti mempunyai respon kekebalan lebih kuat terhadap keberadaan virus dibandingkan dengan individu yang belum menerima vaksin.

Semakin cepatnya penyebaran omicron di Indonesia, pemerintah tak henti – hentinya mengingatkan kepada masyarakat untuk segera mendapatkan suntikan vaksin dosis ketiga atau yang sering disebut sebagai vaksin booster. Seperti kabar yang beredar bahwa omicron cenderung memiliki tingkat keparahan yang rendah, namun jika individu ternyata belum menerima vaksin sama sekali dan terinfeksi virus covid 19 varian omicron, resiko tingkat keparahan yang tinggi dan rawat inap sangatlah besar. Untuk itu agar tak merasakan kondisi buruk tersebut, sudah sewajarnya kita semua tak meremehkan yang namanya vaksinasi. Vaksinasi dilakukan demi kebaikan diri kita sendiri dan demi kebaikan banyak orang. Jangan sampai Anda menjadi sumber penularan covid 19 karena ngeyel tak mau menerima vaksinasi.

Pada suatu saat, jika hampir sebagian besar orang sudah mendapatkan vaksin lengkap, infeksi covid 19 pada penerima vaksin dosis pertama dan dosis kedua juga bisa saja marak terjadi. Karena dampak dari infeksi terobosan. Bahkan bisa jadi, individu yang sudah menerima vaksin booster sekalipun masih ada resiko terpapar covid 19. Semakin kuat tubuh mendapat perlindungan dari vaksin, maka akan semakin baik pula respon kekebalan tubuh terhadap virus yang menginfeksi tersebut.

Kembali lagi ke data yang menunjukkan tingkat keparahan sebagian besar hanya berlaku pada individu yang enggan menerima vaksinasi covid 19.

Datangnya varian omicron, menciptakan gejala berbeda – beda di setiap individu. Perbedaan utama yang dirasakan adalah dari segi tingkat keparahannya. Berdasarkan data yang diunggah oleh Times of India, orang yang terjangkit virus covid 19 varian omicron akan merasakan berbagai gejala seperti sakit tenggorokan, nyeri sendi, dan sakit kepala. Gejala omicron tersebut merupakan hasil laporan individu yang diketahui sudah mendapatkan vaksinasi lengkap. Kemudian untuk individu yang belum menerima vaksin sangat bervariasi seperti merasakan sesak napas hingga kesulitan bernafas. Ini menunjukkan bahwa tingkat keparahan individu yang belum menerima vaksinasi lebih besar.

Menurut keterangan yang diberikan oleh dr Peter Chin Hong yang merupakan spesialis penyakit menular dari Universitas California bahwa gejala omicron yang dirasakan oleh individu yang sebelumnya mendapatkan vaksinasi, cenderung berlangsung lebih singkat. Sedangkan untuk individu yang sebelumnya tidak menerima vaksinasi, gejala omicron yang dirasakan lebih lama. Rata – rata individu yang sudah mendapatkan vaksinasi hanya merasakan gejala omicron selama 1 hingga 2 hari saja. Untuk individu yang belum menerima vaksinasi, bisa mencapai 5 hari atau bahkan lebih.

Yang menjadi pembeda dari varian sebelumnya, varian omicron justru tak menunjukkan gejala seperti demam tinggi, kehilangan indera perasa, kehilangan indera penciuman, dan batuk yang berlangsung secara terus menerus.

 

Ketidakpastian Virus Covid 19 Varian Omicron

Naik turun kasus positif covid 19 hingga saat ini sudah menjadi hal yang wajar selama pandemic berlangsung. Yang menjadi perhatian paling penting dari virus covid 19 adalah ketidakpastian. Sekarang penurunan drastis bisa saja terjadi, keesokan harinya tiba – tiba terjadi peningkatan kasus aktif baru. Inilah yang dimaksud dengan ketidakpastian.

Maraknya varian baru yang terus saja bermunculan, menjadi sumber perhatian bagi para ahli kesehatan hingga saat ini. Pasalnya, semakin banyak virus covid 19 yang bermutasi, maka akan berdampak langsung pada kekebalan.

Studi awal yang telah dilakukan para ahli, menunjukkan bahwa gejala omicron yang terjadi sangatlah ringan. Gejala – gejala umum yang muncul seperti kehilangan nafsu makan, muntah, keringat yang muncul di malam hari, nyeri tubuh ekstrim, tenggorokan gatal, demam ringan dan sakit kepala, berdasarkan laporan yang dibuat oleh para pasien yang terjangkit virus covid 19 varian omicron.

Jika saat ini Anda sudah mendapatkan vaksin dosis pertama dan dosis kedua, segeralah untuk menghubungi layanan kesehatan untuk mendapatkan vaksin booster agar kekebalan tubuh Anda semakin membaik dalam menghadapi badai covid 19 varian omicron yang tak kunjung berakhir ini.

 

Bagaimana cara menghadapi ketidakpastian yang ditimbulkan oleh varian omicron?

Banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi ketidakpastian saat ini akibat dari varian omicron yang terus saja merebak. Beberapa cara berikut ini bisa Anda terapkan dalam aktivitas harian :

1.Lanjutkan Prokes yang Telah Anda Terapkan

Yang sudah patuh dan taat dalam menerapkan protokol kesehatan, bisa dilanjutkan. Protokol kesehatan harus menjadi kebiasaan baru yang dilakukan dimana pun dan kapan pun. Anda tak boleh lengah sedikit pun dalam upaya ini. Bagi yang masih belum sadar akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan, ya segera berbenah diri. Pertimbangkanlah mereka yang sudah benar – benar patuh protokol kesehatan dan berupaya memutus rantai penyebaran virus covid 19.

gejala omicron

2.Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Gaya hidup sehat tak hanya cukup mengenakan masker, sering mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer saja lho. Anda juga harus pandai – pandai mengatur pola makan harian agar daya tahan tubuh menjadi semakin meningkat. Gizi yang cukup, tentu akan berdampak baik pada sistem kekebalan tubuh Anda. Penuhi kebutuhan protein, vitamin dan mineral harian. Selanjutnya, melakukan olahraga setidaknya dua sampai tiga kali dalam seminggu juga sangat penting. Tak harus olahraga berat, olahraga ringan pun sudah oke. Misalnya saja jogging keliling kompleks atau bersepeda jarak dekat sudah cukup. Kemudian, untuk waktu istirahat juga harus diperhatikan ya. Pastikan Anda memenuhi kebutuhan istirahat harian minimal 6 hingga 8 jam.

3.Gunakan Alat Sterilisasi Ruangan

gejala omicron

Alat sterilisasi ruangan? Apakah ampuh digunakan untuk menghadapi ketidakpastian karena covid 19 varian omicron? Jelas ampuh dong. Anda wajib punya nih alat sterilisasi ruangan di rumah. Selain bisa membunuh bakteri, kuman dan virus covid 19 berbagai varian, alat sterilisasi Kyoto Metafirst juga bisa digunakan sebagai pengharum ruangan.

Kok bisa? Kyoto Metafirst menawarkan aroma yang khas dan menenangkan saat sedang digunakan. Jadi Anda tak perlu khawatir akan mengalami sesak nafas atau bahkan pusing. Selain itu Kyoto Metafirst juga sangat ramah lingkungan karena tak meninggalkan racun di lingkungan sekitarnya pasca penggunaan produk. Yuk langsung pesan sekarang juga melalui Whatsapp kami. Jangan sampai kehabisan, karena produk alat sterilisasi ini sangat laris di pasaran untuk menghadapi virus covid 19 varian omicron.

Leave a Comment