Varian baru virus covid 19 memang masih menyita perhatian. Tak hanya perhatian masyarakat dunia saja, melainkan perhatian para pakar dan ahli kesehatan. Hingga kini, masih banyak individu yang kebingungan terkait dengan gejala yang ditimbulkan oleh virus covid 19 varian baru omicron. Varian – varian sebelumnya menjadi dasar kuat banyak pihak menentukan gejala yang muncul karena infeksi omicron. Agar lebih jelas, Anda bisa menyimak beberapa penjelasan di bawah ini yang menjelaskan secara detail terkait dengan gejala omicron.
Gejala Omicron yang Umum Terjadi di Masyarakat
1.Seringkali Merasakan Sakit Kepala
Dominasi orang yang terjangkit virus covid 19 varian omicron, mengeluhkan sakit kepala. Padahal di masyarakat, sakit kepala merupakan salah satu gejala omicron yang tidak terlalu dikenal. Mengingat masih ada beberapa gejala lainnya. Dari sebuah studi yang dilakukan menggunakan Aplikasi ZOE, ternyata sakit kepala bisa dikategorikan sebagai tanda paling awal sebelum munculnya gejala – gejala lainnya seperti demam, batuk, hingga hilangnya indera penciuman. Studi yang dilakukan melalui aplikasi ZOE juga menerangkan bahwa sakit kepala yang muncul akibat omicron, dianggap lebih menyakitkan jika dibandingkan dengan sakit kepala biasa pada umumnya.
Sakit kepala yang muncul menunjukkan tekanan yang lebih hebat, kemudian terasa berdenyut hingga seperti ditusuk – tusuk. Rasa sakit tersebut muncul di kedua sisi kepala. Rasa sakitnya pun bisa terjadi setidaknya selama tiga hari atau bahkan bisa lebih. Meski menggunakan obat penghilang rasa sakit sekalipun, rasanya seperti tidak ada efeknya sama sekali.
2.Pilek atau Hidung Meler
Hidung yang terasa meler terus menerus, menjadi gejala selanjutnya infeksi varian omicron. Hidung meleng menempati peringkat kedua setelah gejala sakit kepala yang dilaporkan oleh para pasien yang menjalani serangkaian tes positif covid 19. Setidaknya 60 persen orang yang positif covid 19 varian omicron melaporkan gejala pilek tersebut. Selain itu, beberapa orang yang kehilangan indera penciumannya, juga memberikan laporan yang sama bahwa mereka mengalami hal serupa yakni hidung meler. Namun dari beberapa studi lainnya, ternyata infeksi yang masuk dalam kategori rendah, gejala hidung berair justru sebagian besar tak bisa membuktikan bahwa mereka yang mengalaminya sedang terpapar virus covid 19, paling mungkin hanyalah pilek biasa atau bisa jadi karena alergi. Gejala pilek pun menjadi kian tak pasti, karena pada saat musim dingin tiba, banyak orang yang memang merasakan hidung meler.
3.Seringkali Bersin – Bersin
Sebelum datangnya virus covid 19, bersin menjadi hal yang lumrah terjadi pada banyak orang. Bersin sendiri merupakan salah satu mekanisme yang wajar terjadi pada tubuh manusia dengan tujuan untuk dalam membantu membersihkan bagian hidung. Menurut studi yang dilakukan melalui Aplikasi ZOE, telah menemukan bahwa mengalami bersin yang tidak wajar atau lebih dari biasanya, ternyata masuk dalam kategori gejala covid 19. Namun tetap saja, bersin tidak bisa dianggap sebagai gejala pasti, karena sangat umum terjadi pada siapa saja.
4.Rasa Sakit Pada Bagian Tenggorokan
Rasa sakit pada bagian tenggorokan yang dialami oleh orang yang terinfeksi covid 19, dianggap memiliki kesamaan saat sedang radang maupun pilek. Hanya saja, untuk orang yang benar – benar menderita covid 19, setidaknya hanya merasakah sakit tenggorokan ringan dengan durasi kurang lebih lima hari saja. Namun jika Anda merasakan sakit pada bagian tenggorokan lebih dari lima hari, akan lebih baik jika Anda menghubungi layanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Berdasarkan data yang diperoleh Aplikasi ZOE, hampir setengahnya menyampaikan laporan bahwa mereka memang merasakan sakit pada bagian tenggorokannya. Untuk rentang usia yang banyak mengalami sakit tenggorokan ialah mulai dari 18 hingga 65 tahun. Sedangkan mereka yang ada pada rentang usia di bawah 18 tahun, lebih sedikit yang merasakan gejalan sakit tenggorokan tersebut.
5.Hilangnya Kemampuan Pada Indera Penciuman
Hilangnya kemampuan pada indera penciuman seringkali disebut dengan istilah anosmia. Anosmia dianggap sebagai salah satu gejala covid 19 yang paling umum terjadi pada penderitanya. Para penderita covid 19 tak hanya kehilangan indera penciumannya saja, tapi saat sedang makan, makanan akan terasa hambar.
6.Batuk yang Tidak Berkesudahan
Batuk yang tidak berkesudahan menjadi salah satu gejala utama penderita omicron. Dari studi yang didapatkan oleh Aplikasi ZOE, setidaknya dari total 7 orang pasien terjangkit covid 19, 4 darinya melaporkan gejala batuk yang berlangsung terus menerus. Gejala itupun berlangsung mulai dari 4 hingga 5 hari lamanya.
7.Rasa Lelah Berlebih
Meskipun tak banyak melakukan aktivitas, rasa lelah yang berlebih selalu datang. Ini menjadi salah satu pertanda bahwa Anda sedang terjangkit virus covid 19 varian omicron. Menurut Dr Lighter, kelelahan pada pasien covid 19 berbeda dengan rasa lelah pada umumnya. Terus bagaimana dong cara membedakan antara kelelahan biasa dengan kelelahan karena terinfeksi covid 19?
Anda harus memperhatikannya baik – baik, apakah rasa lelah yang sedang Anda rasakan saat ini ternyata tiba – tiba datang tanpa ada sebabnya. Kemudian peningkatan yang menunjukkan frekuensi lebih cepat tentu tidak bisa dikategorikan sebagai faktor kelelahan biasa.
8.Munculnya Rasa Mual dan Muntah
Di pencarian teratas google, ternyata ada beberapa gejala yang paling banyak terjadi. Namun, ternyata gejala – gejala yang masuk dalam kategori pencarian teratas tersebut bukan menjadi gejala baru, karena sebelumnya juga muncul di varian – varian lainnya.
Menurut penjelasan yang diberikan oleh pihak Centers for Disease Control and Prevention, ternyata juga menuliskan adanya gejala seperti mual dan muntah sebagai salah satu gejala dari virus yang umum terjadi.
Kemudian menurut pendapat dari Andrew Pekoz seorang Profesor Mikrobiologi dan Imunologi, bahwa varian omicron tampa menunjukkan beberapa gejala yang lebih ringan yakni mual dan juga pusing. Gejala – gejala yang menyerang bagian perut, pada umumnya hanya terjadi pada rentang usia anak – anak jika dibandingkan dengan orang dengan rentang usia dewasa. Namun tetap saja, rentang usia dewasa masih berpotensi mengalami gejala – gejala tersebut.
Infeksi yang terjadi pada saluran pencernaan, ternyata juga bisa memicu terbentuknya dahak. Jika sampai dahak tersebut sampai tertelan saat sedang batuk, setelah sampa di saluran pencernaan akan memicu terjadinya ganggua perut hingga iritasi.
Apakah yang harus dilakukan untuk mencegah gejala omicron tersebut muncul?
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghadirkan produk alat sterilisasi ruangan. Kyoto Metafirst bisa menjadi salah satu solusi terbaik untuk mencegah munculnya banyak gejala omicron. Kualitas udara yang bersih dan terbebas dari virus, akan membuat Anda tetap sehat. Anda kan tidak tahu orang – orang yang berada dalam satu ruangan habis pergi dari mana saja. Belum lagi kemungkinan mereka membawa virus covid 19 ke ruangan tersebut sangat berpotensi. Apalagi bagi mereka yang memiliki tingkat mobilitas tinggi. Solusinya ya hanya menggunakan Kyoto Metafirst untuk membunuh virus covid 19 sampai ke akar – akarnya. Yuk buktikan sendiri dengan memesan langsung via Whatsapp kami!