Pandemi Covid-19 yang telah hadir sejak akhir tahun 2020 kemarin telah membawa dampak yang cukup signifikan di lini kehidupan manusia dari berbagai kalangan. Berbagai peraturan yang diterapkan memang membuat segala aktivitas menjadi terbatas. Dengan adanya berbagai peraturan baru tersebut, tanpa kita sadari ada banyak perubahan yang hanya dipahami oleh beberapa orang saja mengenai pandemi Covid-19 ini.
Mengenali perubahan yang diakibatkan oleh terjadinya pandemi Covid-19 memang harus dilakukan. Hal ini diperlukan agar kita bisa mengikuti perubahan mendatang dan dapat menyesuaikan dengan kehidupan pribadi. Berikut ini ada 5 hal yang disadari hanya oleh sedikit orang mengenai pandemi.
1. Permasalahan Kesehatan Mental
Beberapa orang sudah mulai menyedari bahwa adanya wabah Covid-19 yang akhirnya terjadi pandemi di seluruh negara membawa dampak negatif bagi kesehatan mental. Rasa cemas dalam diri seseorang pasti ada saat menghadapi kejadian ini secara tiba-tiba baik dari usia berapapun. Utamanya bagi negara maju yang memperburuk kondisi para usia senja yang memang sudah tidak tinggal bersama dengan pasangannya. Mereka yang termasuk ke dalam golongan tersebut terdeteksi mengalami gejala kesepian akut yang menyebabkan tidak sehatnya mental.
Selain itu, kesehatan mental yang memburuk juga dialami oleh usia anak-anak dimana mereka yang harusnya bisa belajar sambil bermain di sekolah harus mengubah kebiasaan untuk belajar dari rumah. Tak dapat dipungkiri bahwa anak-anak usia dini mengalami frustasi karena kurangnya aktivitas sosial bersama teman-temannya dan kesulitan menerima pembelajaran dari guru. Apalagi mengingat tidak adanya guru maupun teman yang bisa membantu mereka untuk bisa tumbuh dengan belajar cepat dan juga tepat.
Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa tingkat pernikahan dini meningkat cukup pesat selama proses pembelajaran dilakukan dari rumah. Mereka yang memutuskan untuk berhenti belajar kebanyakan merasa sangat kesulitan untuk menerima keadaan bahwa pembelajaran harus dilakukan secara daring. Jalan yang sering diambil oleh anak-anak remaja seperti itu kebanyakan adalah memutuskan untuk menikah.
2. Polarisasi Makin Menjadi
Walaupun sudah ada sejak dulu, ternyata polarisasi kian terbuka dengan sangat lebar akibat adanya pandemi ini. Banyak orang yang semakin tertutup dan bahkan tidak mau terbuka dengan orang yang ada di luar komunitas. Polarisasi ini juga membentuk kelas-kelas masyarakat berdasarkan beberapa kategori seperti perbedaan etnisitas, kemampuan ekonomi, bahkan perbedaan dalam memandang politik dari berbagai segi.
Perlu diketahui juga bahwa polarisasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja melainkan sudah merebak ke beberapa negara. Bisa dikatakan bahwa perubahan yang hanya disadari oleh beberapa orang saja ini termasuk ke dalam dampak negatif dari pandemi Covid-19. Walaupun memang kita tahu, bahwa budaya polarisasi ini sudah ada sejak zaman dulu, namun ada baiknya sebagai manusia modern kita harus lebih paham agar tidak terjebak ke dalam budaya tersebut lagi.
Beberapa negara bahkan merasakan dampak polarisasi ini sebagai ajang untuk saling menjatuhkan lawan politik utamanya menjelang proses pemilu. Masalah utama yang dijadikan sebagai senjata dan alasan untuk saling menyerang lawan politik terkait pandemi ini adalah perbedaan pandangan tentang bagaimana mereka menangani kasus Covid-19 yang terus melonjak seiring berjalannya waktu.
3. Perubahan pada Pola Makan
Hanya disadari oleh beberapa orang yang peka terhadap kejadian pandemi Covid-19, perubahan pola makan seseorang ternyata cukup signifikan. Sebelum pandemi biasanya orang-orang akan memilih untuk membeli makanan cepat saji ataupun membeli di warung dan restoran agar mendapatkan makanan tanpa harus menunggu lama. Ternyata, budaya tersebut perlahan berubah seiring dengan terjadinya pandemi Covid-19 yang mengatur agar orang-orang mengurangi kerumunan seperti di tempat makan.
Banyak orang mulai memilih memasak sendiri dari nol bahkan menggunakan bahan makanan sehat dan comfort food sebagai budaya yang baru di masyarakat. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makanan saja, ternyata banyak orang memilih memasak sendiri sebagai sarana mengisi waktu di kala bosan melanda. Dari penjelasan tersebut, banyak orang tidak sadar bahwa pola makan mereka perlahan berubah dari makanan cepat saji yang ada di restoran menjadi makanan sehat buatan sendiri.
4. Meningkatnya Angka Ketergantungan Teknologi
Sebelum adanya pandemi, teknologi yang memudahkan kehidupan manusia memang sudah tercipta seperti marketplace atau toko online, pesan antar makanan secara online, antrean secara daring, hingga penyimpanan berbasis cloud dan konsultasi secara online. Karena seperti yang kita tahu bahwa selama pandemi ini, hampir semua manusia nyatanya sudah sangat bergantung pada kecanggihan teknologi seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
Sejak pandemi melanda, manusia cenderung tergantung dengan keberadaan teknologi tersebut untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Namun, tak dapat dipungkiri juga bahwa kemudahan tersebut tentunya diiringi dengan bahaya yang bisa mengintai kapan saja seperti kejahatan cyber atau hacking yang marak dilakukan. Walaupun dapat dikatakan terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa semua perubahan tersebut akan terus bertahan di masa depan. Tetapi harus tetap diwaspadai mengingat kejahatan tersebut juga sering terjadi beberapa bulan belakangan dan hanya disadari oleh beberapa orang saja.
5. Kebersihan dan Perlindungan Diri Maupun Sekitar
Sudah bukan menjadi hal yang asing untuk dibahas bahwa pandemi Covid-19 sangat berkaitan dengan dunia kesehatan dan kebersihan. Adanya virus yang berbahaya membuat pemerintah menerapkan pemberlakuan pengurangan kerumunan yang berpotensi untuk menyebabkan penyebaran virus lebih cepat. Perubahan ini terealisasi dengan banyaknya orang yang mulai menggunakan masker dimana saja untuk melindungi diri dari penyebaran virus mematikan.
Selain itu, kebiasaan seperti menjaga jarak yang mulai diterapkan dan tidak sembarangan bersentuhan tangan juga merupakan bentuk perubahan untuk melindungi diri. Mengingat sebelum adanya pandemi, kebiasaan tersebut selalu dilakukan dan seolah menjadi sebuah budaya tersendiri bagi semua orang. Sejak pandemi Covid-19 melanda pada akhir 2020 kemarin, banyak orang yang mulai meninggalkan kebiasaan tersebut dan tanpa sadar menaati peraturan pemerintah untuk mengurangi penularan virus.
Kebersihan juga menjadi poin yang sangat penting untuk diperhatikan sejak munculnya virus Covid-19 yang tidak lain berhubungan langsung dengan kebersihan diri maupun lingkungan. Kebiasaan orang mulai berubah seperti selalu mencuci tangan setelah datang dari kegiatan luar, mandi dan segera mengganti pakaian, hingga membeli peralatan yang bisa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Berbicara tentang peralatan yang dapat dibeli untuk menunjang kebersihan diri dan lingkungan, Atomizer adalah salah satu mesin atau alat yang bisa menjadi pilihan ampuh untuk membunuh virus maupun bakteri secara menyeluruh. Untuk kamu yang masih bingung mencari merk terbaik untuk mesin Atomizer ini, tenang saja karena Kyoto Atomizer Metafirst bisa menjawab permasalahan tersebut.
Kyoto Atomizer Metafirst ini bisa kamu gunakan pada bagian kabin, ruangan tidur/kerja, kantor/rumah, restoran, dan lain sebagainya. Tak perlu khawatir lagi karena semua produk dari Kyoto memang sudah bersertifikasi KEMENKES dan lolos uji lab sehingga dipastikan aman.
Untuk kamu yang ingin menghindari virus dan bakteri sebagai bentuk perlindungan diri dan usaha menjaga diri selama pandemi, pilih produk Kyoto Atomizer Metafirst yang bisa langsung kamu order disini .